Pilihan Hidup

Label:



Assalamu'alaikum wr. wb.

Salam semangat dari kami PC IPM TEBET RAYA. kali ini IPM akan menuliskan sebuah cerpen yang bersumber dari sebuah buku.mau tau gimana cerita nya? yuk lanjut kita simak ceritanya semoga bermanfaat :D
Abdullah adalah seorang manajer sebuah restoran di Jakarta. Ia selalu bersikap ceria dn berfikir positif. Setiap ada yang bertanya tentang keadaan dirinya, ia selalu menjawab,“ tidak ada yang lebih baik dari keadaan saya saat ini. “ 
Tak heran banyak pelayan di restoran tempatnya bekerja ikut berhenti bila ia berhenti. Agar bisa terus mengikuti kemana Abdullah bekerja-berpindah dari satu restoran ke restoran lain. Alasan mereka melakukan itu adalah karena kepribadian Abdullah. Ia seseorang penyemangat yang sangat baik. Kalau ada karyawan yang tertimpa musibah, ia selalu menasehati dan menunjukan sisi positifnya.

Saya sungguh terpikat melihat prilakunya. Maka, pada suatu hari saya mendatanginya dan bertanya. “saya sungguh tidak mengerti, tak ada satu orangpun yang bias berfikir positif sepanjang waktu, bagaimana anda bisa? “ Abdullah menjawab, “ tiap pagi saya bangun tidur dan berbisik pada diri sendiri, saya memiliki dua pilihan hari ini. Saya memilih mood bagus atau mood jelek. Saya selalu memilih mood yang bagus. 

Tiap kali musibah terjadi, saya dapat memilih menjadi korbannya atau memilih mengambil hikmahnya. Saya selalu memilih mengambil hikmahnya. Setiap kali datang seorang mengeluh padaku, saya dapat memilih mendengarkan keluhannya atau memilih menunjukan sisi positif kehidupan. Saya memilih menunjukan sisi positif kehidupan.", “ tapi tidak selalu segampang itu. “ saya memperotes. “ bisa saja” Abdullah berkata. “ hidup adalah soal memilih, kalau anda kesampingkan hal-hal lain yang tak penting, maka setiap situasi adalah pilihan. Andalah yang memilih cara anda bereaksi pada setiap situasi. Anda akan memilih bagaimana orang lain mempengaruhi mood anda. Anda memilih mood bagus atau mood jelek , bagaimana anda menjalankan hidup itu adalah pilihan anda. “

Beberapa tahun kemudian saya mendapat kabar, bahwa Abdullah tertembak oleh perampok. Beruntunglah Abdullah ditemukan dengan cepat dan di larikan kerumah sakit. Setelah dioperasi selama 18 jam dan berminggu-minggu dirawat secara intensif, Abdullah di perbolehkan pulang dengan sisa-sisa serpihan peluru di tubuhnya.

Saya mengunjungi Abdullah setelah enam bulan peristiwa itu berlalu. Aku menanyakan apa yang ia pikirkan saat kejadian itu terjadi? “ hal pertama yang terlintas difikiranku adalah seharusnya aku mengunci pintu belakang itu. “ Abdullah menjawab. “ lalu, setelah mereka menembakku, saat tubuhku tergolek di lantai, saya ingat bahwa saya punya dua pilihan. Saya memilih hidup atau mati, jelas saya memilih hidup." “ tidak kah anda ketakutan? “ tanyaku lagi. “ Abdullah melanjutkan, “ para perawat sungguh hebat. Mereka selalu menghiburkan bahwa semuanya akan berakhir baik. Tapi ketika mereka membawaku ke ruang gawat darurat saya melihat ekspresi wajah para dokter dan perawat. Saya sungguh ketakutan. Dari sorot mata mereka berkata,” orang ini bakal mati” saya sadar ada yang harus saya lakukan. ““ apa yang anda perbuat? “ tanyaku, “ ada seorang perawat gemuk yang meneriaki saya dengan pertanyaan. “ kata Abdullah. “ ia bertanya apakah saya alergi terhadap sesuatu? “ “ya” saya menjawab. Serentak para perawat dan dokter berhenti bekerja, menunggu penjelasanku. Saya menghela nafas panjang lalu beteriak, “peluru!” lalu mereka tertawa, di tengat derai tawa mereka saya memberitahu mereka, “ saya memilih tetap hidup. Tolong bedahlah saya sebagai orang hidup bukan orang mati. “

Saya belajar darinya bahwa kita punya pilihan menikmati atau membenci hidup kita. Satu-satunya milik kita, yang orang lain tidak dapat kendalikan atau mengambilnya dari kita adalah kepribadian. Jadi, bila anda dapat menjagaya, maka segala hal dalam hidup ini akan menjadi jauh lebih mudah.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

 
PC IPM Tebet Raya © 2012 | Designed by Meingames and Bubble shooter Edited by Aziiikz